Hanura – Kamis, (08/07/2023)
Kontingen Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTGN) XXIV se Indonesia melakukan
kunjungan ke Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
Hadir Juga pada kegiatan ini,
dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes
PDTT), Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta Bersama
rombongan.
Desa Hanura adalah Desa yang
berada di Kecamatan Teluk Pandan,
Kabupaten Pesawaran yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat (Kemendesa,PDTT dan Kemendagri) dan Pemprov
Lampung sebagai prototipe (percontohan)
pengembangan program Smart Village di era digitalisasi saat ini.
Penetapan ini dilakukan pada tahun 2021 yang lalu.
Desa Hanura yang ditetapkan sebagai prototipe
Smart village di Lampung akan mengintegritaskan wisata alami maupun wisata
buatan yang mampu menambah efek-efek ekonomi bagi masyarakat di Pesawaran.
Salah satu konsep Desa Hanura adalah Desa
Digital dan Desa Wisata (DEDI DEWI),
Dalam sambutannya Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta menyatakan saat ini Upaya Digitalisasi data sedang dilakukan di Kementrian Desa, PDTT. Ke depan semua data di Kemendes PDTT akan diberikan ke desa, sehingga desa mengetahui masalahnya, tahu potensi desanya. Aplikasi-aplikasi masih terus dibangun.
Ivanovich melanjutkan, Kemendes,PDTT saat ini juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa. Di Provinsi Lampung saat ini desa yang terkategori desa cerdas telah mencapai 70 persen.
"Tujuh puluh persen desa
(berkategori desa cerdas) dari 2.000-an desa di Lampung, Pesatnya pertumbuhan desa cerdas di Lampung tidak lepas
karena dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten setempat”.Terang
Gus Ivan.
Desa cerdas adalah konsep
pembangunan desa berbasis digital, yang mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa lewat pemanfaatan teknologi. Desa cerdas memiliki enam pilar,
yakni warga cerdas, mobilitas cerdas, ekonomi cerdas, pemerintahan cerdas, pola
hidup cerdas, dan lingkungan cerdas.
Adapun syarat untuk menjadi desa
cerdas, antara lain desa memiliki fasilitas internet, memiliki website dan
memiliki aplikasi. Ivanovich Agusta menambahkan saat ini terdapat 56.000 desa
yang memiliki fasilitas internet 4G dari total 75.265 desa di seluruh
Indonesia.
Gus Ivan menyampaikan, secara
Nasional desa yang belum punya internet
ada 2.600-an desa. Jumlah desa yang punya website baru 21.000 desa. (red).